Para penggemar telah menantikan langkah berikutnya dari Crystal Dynamics untuk seri petualangan ikonik Tomb Raider. Setelah penantian panjang, akhirnya tiba pengumuman signifikan yang mengungkap masa depan waralaba tersebut. Pengumuman Tomb Raider: Catalyst di The Game Awards 2025 memberikan jawaban atas pertanyaan para pemain, sekaligus mengungkap kehadiran versi remake dari game pertama yang berjudul Tomb Raider Legacy of Atlantis. Rencananya, game remake ini akan dirilis pada tahun depan, menghadirkan kembali petualangan Lara Croft yang legendaris.
Namun, berita tentang Tomb Raider Legacy of Atlantis ini tidak lepas dari sorotan dan komentar dari salah satu sosok penting di balik penciptaan seri ini. Paul Douglas, selaku Co-Creator Tomb Raider, telah membagikan pandangannya terhadap proyek remake ini. Pandangan Douglas, yang diungkapkan melalui media sosialnya, memberikan perspektif menarik mengenai arah yang diambil oleh waralaba Tomb Raider saat ini.

Pengumuman Tomb Raider Baru dan Remake Legendaris
Pengumuman dua judul baru di The Game Awards 2025, yaitu Tomb Raider: Catalyst dan Tomb Raider: Legacy of Atlantis, telah memicu kegembiraan di kalangan para penggemar setia. Kembalinya salah satu game terbaik dalam seri ini dengan polesan baru melalui remake adalah sesuatu yang diharapkan banyak orang. Namun, langkah ini bukanlah ide yang sepenuhnya baru bagi waralaba Tomb Raider.
Game pertama Tomb Raider sudah berkali-kali digarap ulang, seperti yang terlihat pada versi Tomb Raider: Anniversary sebelumnya. Pengulangan ini sendiri menjadi salah satu poin yang disorot oleh salah satu kreator awal seri tersebut, Paul Douglas. Situasi ini menunjukkan adanya pola dalam pengembangan waralaba yang terus mengulang kembali akar-akarnya.

Reaksi Awal Co-Creator Tomb Raider, Paul Douglas, Terhadap Legacy of Atlantis
Melalui cuitan di media sosial Bluesky miliknya, Paul Douglas selaku Co-Creator Tomb Raider, secara terbuka membagikan pendapatnya mengenai Tomb Raider Legacy of Atlantis. Dalam cuitannya, Douglas memamerkan gambar seekor dinosaurus disertai dengan caption “She’s back, apparently.” Penggunaan kata “apparently” di kalimat tersebut terasa menyindir dan secara jelas mengindikasikan perasaannya yang skeptis atau sinis terhadap game remake tersebut.
Tanggapan ini menunjukkan bahwa Douglas mungkin memiliki keraguan atau kekecewaan terkait keputusan untuk kembali me-remake game pertama. Meskipun dinosaurus selalu identik dengan petualangan awal Lara Croft, nada yang disampaikan oleh Douglas mengisyaratkan bahwa ia mengharapkan sesuatu yang berbeda atau lebih segar dari waralaba ini.
Preferensi Paul Douglas: Menjelajahi Dunia Baru Ketimbang Mengulang
Salah satu sosok paling berpengaruh di balik kelahiran karakter Lara Croft ini juga menuliskan bahwa ia sebenarnya lebih tertarik untuk menjelajahi “dunia-dunia baru yang hilang.” Preferensi ini jelas menunjukkan keinginannya untuk melihat inovasi dan eksplorasi narasi yang belum pernah ada sebelumnya dalam seri Tomb Raider. Ia berpendapat daripada terus-menerus membuat ulang, me-remake, atau me-remaster sesuatu yang ia dan timnya kerjakan dengan tekanan luar biasa di era tahun 90-an.
Meskipun demikian, Paul Douglas masih sepakat mengenai satu hal yang tidak lekang oleh waktu, yaitu bahwa dinosaurus bakal selalu keren. Komentar ini menunjukkan bahwa meskipun ia skeptis terhadap konsep remake berulang, ia tetap mengapresiasi elemen klasik yang menjadi daya tarik game Tomb Raider. Ini menjadi sebuah nuansa kompleks dalam pandangannya terhadap perkembangan waralaba.

Respon Pasar Positif dan Sikap Sinis Douglas yang Terus Berlanjut
Secara umum, respon terhadap Tomb Raider Legacy of Atlantis cukup positif sejak pertama kali diumumkan. Para penggemar menyambut baik kesempatan untuk kembali menikmati petualangan Lara Croft yang ikonik dengan grafis dan gameplay yang lebih modern. Namun, dapat dipahami pula mengapa Paul Douglas, sang Co-Creator Tomb Raider, merasa agak sinis melihat game Tomb Raider pertama lagi-lagi dijadikan pusat perhatian.
Pengulangan ini mungkin terasa seperti stagnasi bagi seorang kreator yang berharap melihat karakter dan dunia yang ia ciptakan terus berkembang. Meskipun demikian, apresiasi publik terhadap remake ini tetap tinggi, menunjukkan bahwa ada pasar yang besar untuk nostalgia dan pembaruan terhadap judul-judul klasik.

Rekonsiliasi Paul Douglas Berkat Pengumuman Tomb Raider: Catalyst
Untungnya, kekesalan Paul Douglas sedikit melunak ketika Tomb Raider: Catalyst diumumkan. Dalam cuitan terpisah di Bluesky, Douglas mengatakan “the best of both worlds” atau “yang terbaik dari dua dunia.” Komentar ini menunjukkan bahwa sepertinya ia sudah lebih berdamai dengan keputusan untuk merilis Tomb Raider Legacy of Atlantis. Keberadaan game remake tersebut, bersamaan dengan game anyar yang benar-benar membawa Lara Croft ke arah cerita yang baru, memberikan keseimbangan yang ia harapkan.
Pengumuman Tomb Raider: Catalyst menjadi angin segar yang memenuhi keinginan Paul Douglas untuk menjelajahi dunia-dunia baru. Hal ini menandakan bahwa meskipun ada kecenderungan untuk kembali ke akar, waralaba Tomb Raider juga berkomitmen untuk terus maju dan menawarkan petualangan yang segar dan inovatif bagi para pemain setianya.
